07 July 2015

6 Kebiasaan Untuk Membuat Bisnis Kecil / UMKM kita Lebih Produktif


Seperti bisa kita duga, banyak keluhan yang muncul dari pengusaha atau pemilik usaha kecil atau pengusaha UMKM. Tidak cukup waktu dalam sehari.  Terlalu banyak yang harus dilakukan. Itulah keluhan paling banyak  dari semua pengusaha dan pemilik usaha kecil termasuk didalamnya UMKM.
Ada banyak cara untuk menghemat waktu, dan banyak alat untuk membantu kita bekerja lebih cepat. 

Baru-baru ini saya menemukan  aplikasi smartphone yang sangat berguna yang membuat pekerjaan lebih mudah dan meningkatkan manajemen waktu. Dan saya juga salut dengan hardware dan software ( baca : aplikasi dan gadget / gawai )   baru tahun ini yang dapat membantu kita bekerja lebih cerdas. Dan tentu saja kita tahu bagaimana solusi cerdas dapat membantu menyederhanakan alur kerja kita sehingga kita tidak merasa terlalu banyak hal yang harus dikerjakan.

Tapi kembali lagi, yang dapat kita lakukan untuk menjadi lebih produktif  adalah  kebiasaan dan niat kita untuk terus berkarya. Aplikasi dan gadget / gawai tersebut diatas hanya untuk lebih mendorong kita lebih produktif. Inti lebih produktif tetap pada kita sendiri.
Kembali ke masalah tool yang tadi disinggung diatas, kita mungkin telah mencoba menggunakan sistem organizer, atau membaca buku self-help agar lebih terorganisir. Tapi ini beberapa tips tentang cara untuk memecah beban kerja kita. Dan dari sini kita akan menyadari bahwa betapa mudahya untuk mengendalikan pekerjaan kita dan meningkatkan produktivitas kita.

Pergunakan telepon cerdas kita / smartphone kita untuk membantu melakukan hal – hal berikut ini agar terasa lebih mudah.

1. Update To Do List setiap hari.
Apa itu? To Do Lish merupakan daftar hal yang harus dikerjakan.  Belum pernah pakai?  Mulai sekarang gunakan To Do List. Tulis seluruh hal yang harus kita setiap pagi sampai akhir hari. Ini mungkin tampak seperti tugas yang memakan waktu. Tapi sebenarnya tidak sampai 15 menit. Yang terbaik untuk menulis ulang seluruh daftar, bukan mencoret dan menambahkan baru tugas, karena kita ingin menempatkan daftar dalam urutan tertentu untuk setiap hari. Prioritas utama kita harus tampak paling menonjol - mungkin di bagian atas daftar; Itu adalah pekerjaan yang harus selesaikan pertama.

2. Memecah proyek besar menjadi tugas-tugas kecil.
Pekerjaan multi-bagian besar atau proyek besar pasti terasa menakutkan. Memecahnya menjadi item kecil – kecil menjadikan itu mudah dikerjakan dan tidak menyeramkan. Ini akan mendapat tiga manfaat: pertama, Kita dapat menganalisis langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai tujuan akhir; kedua, memungkinkan kita menentukan dan melacak kemajuan dalam potongan diskrit sehingga kita tahu kita berada di jalan sampai selesai; dan akhirnya, mengecek tugas-tugas kecil memberi kita rasa keberhasilan setiap hari sehingga kita tetap positif dan mendorong  kita tetap produktif.

3. Mulai tugas yang sekarang.
Kerjakan sekarang, jangan menunda. Jangan biarkan hal hal kecil menghalangi / membuat kiat menunda.

4. Lakukan salah satu hal pada suatu waktu.
Multitasking mungkin tampak seperti hal normal. Namun penelitian demi penelitian menunjukkan bahwa mengerjakan  banyak hal dalam satu waktu tidak bekerja. kita mungkin berpikir kita dapat mengubah fokus kita setiap dua menit untuk mendapatkan lima hal yang dilakukan. Orang-orang yang mencoba untuk multitask jadi kurang produktif. Dan mereka bahkan lebih sulit di masa depan untuk berkonsentrasi dan berpikir kreatif.  

5. Ambil istirahat.
Tubuh kita bukan mesin. Semakin sedikit waktu yang kita luangkan untuk istirahat, justru membuat kita tidak produktif karena tidak mampu berpikir jernih.

6. Delegasi
Kita tidak punya waktu untuk melakukan segala sesuatu untuk bisnis kecil kita. Kita bukan orang yang paling terampil atau berbakat untuk setiap tugas. Kita perlu mendelegasikan pekerjaan penting untuk tim kita. Ini akan membebaskan pikiran kita untuk berpikir secara strategis.

Jika enam hal ini menjadi kebiasaan sehari-hari untuk kita, dampak yang nyata besar pada produktivitas kita. Selamat berkarya dengan lebih produktif. 

2 comments:

  1. Nomor 6 yang menurut saya sulit, yaitu memiliki tenaga yang terampil (SDM), banyak orang memiliki usaha yang jelas namun terkendala dalam SDMnya dan akhirnya sang pemilik merasa lelah untuk mengurus usahanya sendiri dan memilih untuk menutup usahanya.

    ReplyDelete
  2. Itu fenomena yang masih banyak terjadi di Indonesia. Perlu adanya peningkatan kualitas SDM secara massif di Indonesia

    ReplyDelete