Waaddduuuuu, alamat naik naik ke puncak gunung nih. Itu pemikiran yang langsung keluar saat didepan pintu lift tertempel pengumuman pada secarik kertas putih bertuliskan "Lift Rusak". Terbayang rasa capek yang bakal melanda badan ini. Yang tadinya bersemangat jadi enggan. Semangat pagi hilang entah kemana. Ruangan kerja dilantai 4 yang biasanya terasa dekat sekarang rasanya jauh sekali.
Itulah
salah satu gambaran kita saat fasilitas yang biasanya ada menjadi tak ada.
Fasilitas yang sudah mendarah daging. Tanpa kita sadari fasilitas yang seperti
ini sudah tidak kita artikan sebagai sebuah fasilitas untuk mempermudah kita. Tapi
menjadi sebuah keharusan. Tanpa itu maka kita akan terhambat.
Padahal,
kalau kita mau jujur, sebelum semua fasilitas itu ada , kita bisa beraktifitas
dengan optimal. Sebelum ada lift ini, naik ke lantai 4 melalui tangga manual
itu hal yang lumprah dan sangat biasa. Semua melakukannya dengan tanpa
mengeluh. Tapi saat ada fasilitas yang ditujukan untuk membuat yang optimal
menjadi maksimal justru membuat kita pada kondisi jauh di bawah optimal. Kok
bisa? Ya bisa. Saat fasilitas tambahan ini tidak dapat berfungsi kita jadi
malas naik ke lantai 4 untuk bekerja / beraktifitas. Atau kalau kita sudah
semangat di lantai 4 pun, kita jadi malas turun ke lantai 1 , karena membayangkan
harus naik ke lantai 4 lagi.
Fasilitas
sering membuat kita makin lemah. Kadang sempat membuat kita berhenti bergerak
saat fasilitas dihentikan atau dihilangkan. Tak jarang membuat kita merengut,
marah atau sekedar mengeluh. Begitu tergantungnya kita pada fasilitas fasilitas
seperti ini. Sering membawa kita pada pemikiran bahwa tanpa fasilitas ini kita
tak berdaya.
Tanpa
fasilitas sebenarnya kita tetap beraktifitas dengan optimal. Dengan hasil baik.
Tak perlu kita terlalu tergantung pada terhadap fasilitas. Fasilitas hanya
sedikit penunjang untuk memaksimalkan potensi dan kerja kita. Kalau itu tak ada
ya tak apa. Toh kita masigh bisa menjalankan aktifitas kita.
Mari kita
sadari bahwa fasilitas itu hanya untuk mendorong kita menuju maksimal tanpa
harus membuat kita terpuruk dibawah optimal saat fasilitas itu tidak berfungsi,
rusak, atau hilang.
Setuju? Tetap semangat bro .....
Nggak bisa ngebayangin, gimana saat berada di dalam lift tiba-tiba liftnya mati
ReplyDeletePernah ngalamin... serem juga lho... hehehe
Deletesekalian olahraga pak :D
ReplyDeleteditunggu kunjungan baliknya
Kalau sekali aja gakpapa, tapi kalau 8 kali sehari, ya.... lemes. Siap BW balik deh.. hehehe
Delete