10 June 2015

Lift Mati



Waaddduuuuu, alamat naik naik ke puncak gunung nih. Itu pemikiran yang langsung keluar saat didepan pintu lift tertempel pengumuman pada secarik kertas putih bertuliskan "Lift Rusak". Terbayang rasa capek yang bakal melanda badan ini. Yang tadinya bersemangat jadi enggan. Semangat pagi hilang entah kemana. Ruangan kerja dilantai 4 yang biasanya terasa dekat sekarang rasanya jauh sekali.

Itulah salah satu gambaran kita saat fasilitas yang biasanya ada menjadi tak ada. Fasilitas yang sudah mendarah daging. Tanpa kita sadari fasilitas yang seperti ini sudah tidak kita artikan sebagai sebuah fasilitas untuk mempermudah kita. Tapi menjadi sebuah keharusan. Tanpa itu maka kita akan terhambat.

Padahal, kalau kita mau jujur, sebelum semua fasilitas itu ada , kita bisa beraktifitas dengan optimal. Sebelum ada lift ini, naik ke lantai 4 melalui tangga manual itu hal yang lumprah dan sangat biasa. Semua melakukannya dengan tanpa mengeluh. Tapi saat ada fasilitas yang ditujukan untuk membuat yang optimal menjadi maksimal justru membuat kita pada kondisi jauh di bawah optimal. Kok bisa? Ya bisa. Saat fasilitas tambahan ini tidak dapat berfungsi kita jadi malas naik ke lantai 4 untuk bekerja / beraktifitas. Atau kalau kita sudah semangat di lantai 4 pun, kita jadi malas turun ke lantai 1 , karena membayangkan harus naik ke lantai 4 lagi.

Fasilitas sering membuat kita makin lemah. Kadang sempat membuat kita berhenti bergerak saat fasilitas dihentikan atau dihilangkan. Tak jarang membuat kita merengut, marah atau sekedar mengeluh. Begitu tergantungnya kita pada fasilitas fasilitas seperti ini. Sering membawa kita pada pemikiran bahwa tanpa fasilitas ini kita tak berdaya.

Tanpa fasilitas sebenarnya kita tetap beraktifitas dengan optimal. Dengan hasil baik. Tak perlu kita terlalu tergantung pada terhadap fasilitas. Fasilitas hanya sedikit penunjang untuk memaksimalkan potensi dan kerja kita. Kalau itu tak ada ya tak apa. Toh kita masigh bisa menjalankan aktifitas kita.

Mari kita sadari bahwa fasilitas itu hanya untuk mendorong kita menuju maksimal tanpa harus membuat kita terpuruk dibawah optimal saat fasilitas itu tidak berfungsi, rusak, atau hilang. 

Setuju? Tetap semangat bro .....


Posted by Darto via Blogaway for Android

4 comments:

  1. Nggak bisa ngebayangin, gimana saat berada di dalam lift tiba-tiba liftnya mati

    ReplyDelete
  2. sekalian olahraga pak :D
    ditunggu kunjungan baliknya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau sekali aja gakpapa, tapi kalau 8 kali sehari, ya.... lemes. Siap BW balik deh.. hehehe

      Delete